FILOSOFI MANGROVE

Mengulas tentang Filosofi Regu SWAT48 (FH/AM/BC/MR)
Apa itu MANGROVE????
Di Indonesia, kita mengenal beberapa jenis tanaman bakau atau mangrove, seperti bakau akik (Rhizophora conjugata), bakau jangkar (sejenis bakau akik), bakau minyak (sejenis bakau akik), bakau hitam atau belukap (Rhizophora mucranata), bakau merah (sejenis bakau hitam), dan bakau tapusing atau tumu (Brugniera eriopetala).
Ekosistem tanaman bakau biasanya membentuk hutan bakau khas, baik karena pelumpuran yang mengakibatkan abrasi (pengikisan) berkurang, kadar garam tanah tinggi, maupun daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat bertahan hidup di kawasan itu.
Fungsi Tanaman Mangrove
Dapat dipahami bahwa salah satu fungsi utama hutan bakau atau mangrove adalah untuk melindungi daratan pantai dari abrasi dan meredam gelombang besar termasuk tsunami. Dalam hal menahan terjangan gelombang laut, mangrove memang sudah terbukti sebagai ahlinya. Pada kejadian gelombang laut tsunami di Aceh pada akhir Desember 2004, banyak daerah di sana justru tak terlalu rusak karena keberadaan hutan mangrove mampu memecah terjangan ombak tsunami yang maha dahsyat. Tidak hanya untuk menahan gelombang laut akibat tsunami, keberadaan hutan bakau atau mangrove dipercaya juga mampu melindungi kawasan pantai dari terjangan badai atau cuaca ekstrem. hutan mangrove ternyata dapat mengurangi ketinggian gelombang air laut sampai dengan setengah meter pada setiap kilometer mangrove yang dilalui oleh gelombang laut. Hutan bakau atau mangrove secara eksplisit juga melindungi kehidupan para nelayan yang pada umumnya bermukim di pesisir pantai. Tanaman mangrove di negeri kepulauan seperti Indonesia menjadi tempat bernaung dan berlindung ikan-ikan. Indonesia memiliki hutan mangrove lebih dari 3,7 juta hectare (ha) yang merupakan hutan mangrove terluas di Asia bahkan di dunia. Tanaman bakau atau mangrove memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pusuk mangrove bisa diolah menjadi pakan ternak. Buahnya pun bisa dijadikan bahan baku tepung dan sirup. Akar-aka mangrove yang bersentuhan dengan tanah dan air laut merupakan tempat yang sangat baik bagi ikan-ikan bertelur dan membesarkan anak-anaknya. Ranting dan dahannya yang digayuti dedaunan hijau merupakan tempat bertelur dan beristirahat burung-burung laut dan habitat ular laut.
Beberapa manfaat keberadaan hutan mangrove seperti diuraikan di atas nyatanya belum sepenuhnya membangkitkan kesadaran kita akan pentingnya merawat dan melestarikan hutan mangrove. Sebagian orang hanya berniat mendapatkan nilai ekonomi dari hutan mangrove. Ada yang menebangi hutan mangrove untuk memperoleh batang-batangnya yang dijadikan kayu bakar.
Sebagian lagi beranggapan keberadaan hutan bakau hanya membuat hunian mereka seperti hutan, maka perlu penebangan untuk membuat kawasan itu lebih “layak huni”.
Yang tidak segera mereka sadari adalah bahwa penebangan mangrove secara masif dan terus-menerus hanya akan membuat pengikisan pantai meluas. Maka tak ayal, tambak ikan yang merupakan sumber nafkah nelayan lokal pun menjadi tak terlindungi dari gempuran ombak laut yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Selain menjaga kestabilan garis pantai, tanaman bakau atau mangrove juga mampu melindungi pantai dan tebing dari erosi dan abrasi, menyerap karbon dioksida, pengolah bahan limbah akibat pencemaran industri dan kapal-kapal yang beraktivitas di lautan.

Komentar

  1. Thanks for info, jangan lupa kunjungi website kami juga ya https://bit.ly/2ylC3uW

    BalasHapus

Posting Komentar